Kamis, 04 Desember 2014

anak berkebutuhan khusus

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
A.    PENGERTIAN
            Pada mulanya, pengertian anak berkebutuhan khusus adalah anak cacat, baik fisik maupun mental. Namun pengertian anak berkebutuhan khusus berkembang menjadi anak yang memiliki kebutuhan individual yang tidak bisa disamakan dengan anak yang lain yang normal.
            Secara umum anak berkebutuhan khusus di sebut juga dengan anak luar biasa ialah mereka yang memiliki kelebihan yang luar biasa, misalnya orang terkenal karena memiliki intelektual yang luar biasa, memiliki kreativitas yang tinggi dalam melahirkan suatu temuan-temuan yang luar biasa dibidang IPTEK, religious dan bidang-bidang kehidupan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat, dan orang yang mencapai prestasi yang menghebohkan dan spektakuler, misalnya orang yang berhasil menaklukkan gunung tertinggi di dunia dan sebagainya.
B.     ANAK BERESIKO
            Anak beresiko macam-macam sebabnya, misalnya anak yang ketika dalam kandungan ibunya suka mabuk-mabukkan, mengkonsumsi narkoba, atau terkena AIDS, maka ia disebut anak beresiko. Demikian pula anak yang kekurangan gizi karena orang tuanya tidak mampu, atau anak yang orang tuanya bercerai atau meninggal dunia sehingga menyebabkan ia menderita. Anak beresiko pada umumnya memerlukan kebutuhan khusus. Penanganan pendidikan untuk anak beresiko disesuaikan dengan jenis dan tingkat resikonya. Misalnya anak yang kekurangan gizi perlu mendapatkan program peningkatan gizi, seperti pemberian susu dan sarapan pagi, serta makanan ringan pada saat istirahat.
C.    ANAK CACAT
            Pengertian anak cacat disini meliputi cacat fisik dan mental. Anak yang buta warna atau buta total sejak lahir termasuk anak cacat dan mereka memerlukan kebutuhan khusus. Demikan pula anak yang mengalami kemunduran mental sejak lahir, baik karena penyakit keturunan maupun karena gangguan kesehatan lainnya tergolong anak cacat dan berkebutuhan khusus. Indroma down, sindroma turner, dan sindroma klinefelter merupakan penyakit bawaan yang disebabkan oleh kelainan kromosomal, dan pada umumnya anak yang mengalami syndrome tersebut mengalami kemunduran mental, seperti debil dan imbisil.
D.    ANAK BERBAKAT
            Anak berbakat adalah anak dengan kemampuan kecerdasan pada satu atau beberapa bidang yang berada sangat jauh diatas rata-rata kemampuan anak sebayanya. Anak berbakat bisa terlahir dari siapa sajadan kelas ekonomi mana saja. Oleh karena itu, para pendidik harus berhati-hati menangani anak didiknya yang cerdas dan berbakat. Pada umumnya anak cerdas dan berbakat memiliki ciri-ciri :
1.      Memiliki ingatan yang sangat kuat.
2.      Memiliki perbendaharaan kata yang jauh lebih baik dari anak yang normal
3.      Mampu belajar lebih cepat dari anak yang lain
4.      Mampu berkontraksi lebih lama dari anak yang lain
5.      Sangat senang melakukan eksplorasi dan memiliki rasa ingin tahu yang besar
6.      Memiliki keinginan yang sangat kuat untuk belajar
7.      Memiliki tenaga yang kuat atau tidak cepat lelah
8.      Memiliki rasa humor yang bagus
9.      Menunjukkan kepemimpinan yang tinggi
            Meskipun anak berbakat menunjukkan kemampuan yang berbeda-beda dalam bidang keberbakatannya, secara umum anak berbakat menunjukkan kemampuan belajar dengan mudah dan cepat. Selain itu, anak berbakat memiliki fleksibilitas dalam ide-ide dan penyesuaian tugas.
E.     ANAK BERKESULITAN
            Pengertian anak yang mengalami kesulitan ialah meliputi anak meliputi anak yang secara fisik dan mental normal atau yang mendekati normal, tetapi ia mengalami suatu kesulitan tersebut agar dapat memberi bantuan belajar yang tepat. Jenis kesulitannyabervariasi dan penyebabnyapun beragam, oleh karena itu cara penanganannyajuga harus disesuaikan dengan jenis dan penyebab kesulitannya. Verikut berbagai jenis kesulitan anak usia dini.
1.      Hiperaktif
Pada umumnya anak yang sehat aktif bergerak dan bermain. Anak hiperaktif jauh lebih aktif dari teman-temannya, sambil mendengarkan guru, ia akan berjalan-jalan di kelas, menganggu temannya, dan bermain dengan benda-benda yang ada. Untuk mengatasi anak yang demikian, startegi berikut dapat digunakan:
a.       Mulailah kelas dengan kegiatan yang mengeluarkan energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif
b.      Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak
c.       Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan perabotan yang ada dan hindari warna-warna yang terlalu menyolok
d.      Selalu menjelaskan kepada anak tersebut setiap kegiatan yang akan dilakukan meliputi jenis kegiatannya, hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar anak tersebut mengingat apa yang harus dikerjakan dan waktunya.
e.       Berilah label setiap tempat penyimpanan benda karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa di mana harus mengembalikannya.
2.      Autisme
Yang merupakan kelainan pada anak yang belum dipastikan penyebabnya. Dioerkirakan ada gangguan fungsi syaraf otak akibat faktor luar, seperti makanan yang tidak sehat atau polisu logam berat, seperti timbal atau melquri. Penderita mengalami ganguan komunikasi sosial dan asyik dengan dunia bawah sadarnya. Misalnya ketika main mobil- mobilan , ia mungkin teringat mobil ayah nya dirumah , sehingga ketika mobil mainanya diambil atau digerakan oleh anak lain ia seperti tidak melihat lagi mobil- mobilan tersebut.

3.      Agresif , suka memukul , menggigit dan menyakiti orang lain
Selain anak yang hiperaktif, ada anak yang suka memukul atau menyakiti anak lain, salah satu hipotesis timbulnya perilaku agresif ialah adanya rasa frutasi. Rasa frutasi tersebut antara lain muncul dari perasan lain bisa, punya dan mendapatkan sesuatu.

4.      Pemalu dan minder
Anak pemalu lebih banyak ruginya, mereka biasanya memiliki rasa percaya diri dan penghargaan diri yang rendah. Ia tidak berani untuk tampil ekspresif seperti teman nya dan menarik diri dari teman-temannya, jika perasaan seperti itu terus berlangsung dikemudian hari ia akan menjadi anak introvert ( cenderung untuk memendam perasaan untuk diri sendiri) dan sulit bergaul dengan oarng lain.

5.      Mencuri
Sering anak ingin menggunakan sesuatu untuk bermain , tetapi ia tidak memilikinya sehingga ia secara tidak sadar mengmbilnya, orang tua sangat keras melarang anaknya membeli mainan dan menyuruh menabung, secara tidak sadar menimbulkan perilaku mencuri. Anak ingin membeli suatu mainan , tetapi karena orang tuanya keras, tidak bole membeli ., anak mungkin akan mencuri.

6.      Cengeng dan tergantung
Menangis adalah pekerjaan anak- anak. Tapi kalau ada anak menggunakan menangis sebagai senjata untuk memperoleh apa saja yang ia kehendaki, maka haal itu merupakan perilaku cengeng. Untuk mrncegah hal itu guru perlu menanamkan sikap disiplin akan tugas dan tanggung jawab setiap anak agar setaip anak mampu bekerja secara mandiri.
7.      Fobia
Fobia merupakan rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu. Penyebabnya bervariasi, antara lain ialah trauma, yaitu mengalami pengalaman yang amat menakutkan dan membuat anak terguncang (shock). Penyebab kedua ialah iamjinasi yang berelebihan.berdasarkan penyebabnya, fobia dibedakan menjadi beberapa macam. Hidrofobia, yaitu takut terhadap air yang banyakatau deras. Takut terhadap gelap atau malam disebut noktifobia. Takut terhadap ketinggian disebut akrofobia. Rasa takut terhadap suara keras disebut fonofobia.
Untuk menolong anak agar tidak mengalami fobia, guru dan orangtua dapat menggunakan strategi berikut. Jangan menakut-nakuti anaknya, jangan membuat anak trauma.
8.      Jenis kelamin
Ada anak yang secara ekstrim mendifinisikan dirinya sebagai laki-laki dan tidak mau bergaul dengan anak perempuan, atau sebaliknya. Pada usia tiga tahun, biasanya anak-anak sedah mengeanl jenis kelamin, termasuk jenis kelaminnya. Hal itu berpengaruh pula terhadap jenis permainan, pakaian dan teman bermainya.
Untuk anak laki-laki yang bertingkah mirip perempuan (sissy) atau anak perempuan yang bertingkah mirip laki-laki (tomboy), guru daan orangtua perlu bekerja sama untuk mengurangi hal itu. Untuk sissy, sebaiknya orangtua memberikan pakaian, permainan, dan buku-buku cerita yang lebih “jantan”. Kurangi volume bermainnya dengan anak perempuan secara sendirian. Kondisi sebaliknya justru dianjurkan untuk tomboy. Pakaina, permainan, dan buku-buku cerita dipilih yang lebih feminim, menonjolkan peran perempuan.
9.      Perubahan kondisi sosial

Anak-anak yang mengalami kondisi sosial biasanya menajdi target anak yang berkebutuhan khusus. 

1 komentar:

  1. Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www,SmsQQ,com

    Keunggulan dari smsqq adalah
    *Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
    *Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
    *Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
    *Bonus Setiap Hari Dibagikan
    *Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
    *Bonus referral 10% + 10%
    *Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
    *Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )

    Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66

    Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699

    BalasHapus